-
Senin, 11 February 2013 00:00
(diSastroParwiro) - Annisa Azward (20), mahasiswi Fakultas Ilmu
Keperawatan, Universitas Indonesia (UI) Depok, meninggal dunia setelah
meloncat dari angkot U10 jurusan Sunter-Kali Pasir. Diduga korban
ketakutan karena mengira akan dibawa kabur oleh sopir angkot.
Harwendi Bahar, keluarga korban, menjelaskan kejadian berlangsung
pada Rabu (6/2) lalu. Saat itu korban berencana berkunjung ke rumah
tantenya yang berada di Pademangan 4 Gang 32 Nomor 43, Kecamatan
Pademangan, Jakarta Utara dengan menggunakan angkot U10 jurusan
Sunter-Kalipasir.
"Korban memang kerap maen ke sini kalau libur kuliahnya," ujar Harwendi, Minggu (10/2).
Saat
itu korban yang merupakan mahasiswa semester IV Universitas Indonesia
Depok ini mengaku salah naik angkot U10 ke arah Kalipasir, bukan ke arah
Sunter yang biasanya dinaiki. Karena itu, ia meminta turun dan
berencana putar-balik menggunakan angkot serupa ke arah Sunter.
"Saat
itu sopir mulai mengalihkan ke luar Jalur Kalipasir, berputar-putar
tidak jelas dan sempat melewati jalan perkampungan," kata Harwendi.
Khawatir
dengan situasi begitu, korban lalu menelepon dirinya dan menyatakan ia
sudah berada di sekitar daerah Langgar Tinggi, Kampung Arab, Tambora,
Jakarta Barat. "Dia sudah menanyakan kepada sopir, namun alasannya masih
lama, tanpa menjelaskan lebih rinci," kata dia.
Beberapa kali
Harwendi berkomunikasi dengan korban untuk menanyakan posisinya, hingga
akhirnya komunikasi keduanya putus. Tidak berapa lama seseorang yang
mengaku sebagai tukang ojek di daerah Jembatan Lima, Tambora, Jakarta
Barat menghubunginya dari handphone milik korban dan mengaku menemukan
korban dalam keadaan pingsan akibat meloncat dari mobil.
"Ada luka serius di bagian kepala bagian kanan," kata dia, menirukan ucapan tukang ojek.
"Dari
keterangan korban saat siuman, sopir tidak jelas akan membawa ke mana,
dia hanya bilang masih-masih jauh hingga akhirnya loncat karena takut."
Korban
kemudian dibawa ke Rumah Sakit Atma Jaya mulai pukul 16.00 hingga pukul
16.00 keesokan harinya. "Karena alasan biaya, akhirnya Kamis saya
pindah ke Rumah Sakit Koja," ucap Harwendi.
Selama dirawat, pada
Kamis (7/2) lalu, korban mengeluhkan sakit di bagian kepala sebelah
kanan akibat benturan cukup keras dengan aspal jalan.
"Maklum
korban menggunakan jilbab dan kerudung sehingga sulit meloncat. Korban
sempat berguling beberapa kali akibat loncatan itu," ujarnya.
Akibat
luka di kepala itu korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia sekitar
pukul 03.00 dini hari kemarin. "Berdasarkan hasil visum dokter, korban
mengalami pendarahan di bagian kepala, karena ada darah masuk ke bagian
batang otak," kata Harwendi.
Harwendi berharap pihak kepolisian
segera mengusut kasus ini dengan tuntas serta menghukum pelaku dengan
hukuman berat agar kejadian serupa tidak dialami warga lainnya. "Saya
sudah menelepon Polsek Tambora, namun belum ada jawaban," kata dia.
Sopir Angkot Jadi TersangkaPolisi
akhirnya menetapkan Jamal (40), sopir angkot yang ditumpangi mahasiswi
UI Annisa Azward sebagai tersangka. Jamal dinilai lalai karena Annisa
tewas setelah melompat dari angkot yang dikemudikannya.
"Kita sudah tetapkan sopirnya sebagai tersangka," kata Kanit Laka Polres Jakarta Barat AKP Rahmad Dalizar di kantornya, kemarin.
Dalizar mengatakan, polisi menjerat Jamal dengan pasal 310 ayat 4 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
"Ini pasal kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dan dapat dikenakan pidana maksimal 6 tahun penjara," katanya.
Dalizar
mengatakan, dari sisi kecelakaan sopir tetap salah karena saat
penumpang turun, dia tidak tahu sama sekali. Sedangkan mengenai dugaan
adanya tindak kejahatan masih diselidiki.
"Saksinya hanya sopir
ini saja, karena saat kecelakaan hanya ada sopir dan korban. Kalau
keluarga korban belum ke sini. Nanti kalau mereka datang kita cari
keterangan tambahan," ujarnya.
Dalizar mengungkapkan, setelah diketahui jatuh, Jamal lalu membawa Annisa ke rumah sakit.
"Sopirnya membawa korban kecelakaan ke rumah sakit sesaat setelah kecelakaan terjadi," imbuhnya.
Bantah MenculikSementara itu, Jamal ditemiu di balik jeruji Satlantas Polres Jabar menegaskan tak berniat untuk menculik Annisa.
"Ah nggak mungkin, karena saya lagi nyopir kok, lagi nyari duit kok," katanya.
Saat ditanya soal situasi di angkot, Jamal tak mau bercerita banyak. Dia hanya menduga, Annisa loncat karena ketakutan.
"Mungkin dia nggak tahu jalan situ, mungkin ketakutan," tambahnya.
"Namanya musibah saya nggak tahu," sambung Jamal.
Diterbangkan ke BukittinggiSetelah
proses visum dinyatakan selesai, jenazah Annisa Azward lalu
diterbangkan ke kota asalnya, Bukittinggi, Sumaera Barat lewat Bandara
Soekarno-Hatta di Cengkareng.
"Jenazah akan diterbangkan menggunakan Pesawat Garuda," ujar sepupu Annisa, Rika.
Jenazah
Annisa tak hanya diantarkan oleh keluarganya. Teman-teman Annisa pun
ikut datang ke kamar Jenazah RSUD Koja. Jumlah mereka kurang lebih 20-an
orang